Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang bicara soal kasus mafia tanah yang belakangan santer diberitakan. Terlebih isu tersebut kian menghangat setelah keluarga Dino Patti Djalal menjadi korban mafia tanah. Diketahui, dalam kasus tersebut 15 orang termasuk Fredy Kusnadi telah ditetapkan sebagai tersangka.
Menyoal kasus mafia tanah, Junimart mengatakan, di Komisi II DPR RI ada tumpukan laporan pengaduan masyarakat soal keluhan terhadap instansi terkait, yakni Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. "Ada lebih kurang lima tumpukan ya pengaduan masyarakat ke Komisi II. Isi aduannya tentang bagaimana mereka sulit sekali berhubungan dengan BPN itu," kata Junimart saat dihubungi, Jumat (19/2/2021). Menurutnya, mafia tanah terjadi karena ada oknum di Kementerian ATR/BPN terlibat.
"Mafia tanah bisa eksis karena melibatkan orang dalam juga, ya kan BPN," katanya. Pihaknya telah membentuk tim untuk menyelesaikan sengketa dari pengaduan masyarakat tersebut. "Kami juga sudah membentuk Panja sengketa tanah, dalam arti tidak berbicara substansi hukumnya, tapi bagaimana proses penerbitan atau urusan tanah di BPN itu, mengapa sampai timbul demikian, demikian, dan demikian," katanya.
"Jadi tak bisa kita pungkiri bahwa bagian dari mafia itu adalah oknum, dan oknum itu internal di BPN itu sendiri," uajar Junimart. Sebelumnya, Eks Wakil Menteri Luar Negeri RI era Presiden SBY, Dino Patti Djalal, mengaku dirinya mendapatkan banyak sekali balasan dari publik soal mafia tanah. Diketahui, dirinya melalui akun Twitternya di @dinopattidjalal aktif membagikan info maupun perspektifnya soal mafia tanah yang menjerat keluarganya.
Penasihat Menparekraf tersebut mengungkap banyak orang yang mengirimkan pesan kepadanya dalam konteks serupa: terjerat sindikat mafia tanah. "Banyak sekali orang yang enggak saya kenal dapat nomor saya dari mana, terus kirim pesan, atau kolega saya yang secara umum, kirim pesan bahwa mereka juga jadi korban," katanya Dia berharap aparat hukum bekerja melindungi rakyat untum kasus ini.
"Kalau bukan polisi, siapa lagi coba? Siapa lagi yang melindungi rakyat?" ujar Dino.